Darisitu sebenarnya anda sudah bisa membagi output mixer menjadi 3 output, tapi anda tidak bisa mengatur sendiri-sendiri outputnya. Maka dibutuhkan penguat preamp untuk bisa memaksimalkan output sehingga dapat diatur sendiri-sendiri dengan volume sendiri. Pada master satu potensio kan ada satu potensio yang berfungsi sebagai pengatur besar
Standmixer SAMONO (SAMONO) Tidak hanya membuat berumur panjang, menjalankan mixer dengan kecepatan bertahan dapat memberikan hasil akhir yang bagus. Misalnya, mengocok putih dengan memulai kekuatan lambat, lalu kecepatan tinggi dapat menghasilkan meringue dengan volume hingga 10 persen lebih banyak. Halaman Selanjutnya
MenyetelMicrophone - Pendahuluan tentang panduan atau cara menyetel Mikrofon pada Mixer Audio System dan peralatan sound system lapangan serta lainnya agar suara vokal microphone keluar dan terdengar baik. ok demikianlah sekilas tentang pembahasan bbagaimana cara mengatasi input mic serak pada mixer bila ada salah nulis
Fast Money. Cara Setting Mixer Sound - Mixing Console menerima berbagai suara. Bisa dari microphone ,alat music , Cd Player, Tape Deck ataupun DAT. Dari sini dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level Input dan Output mulai dari yang sangat Low sampai High. Sebuah system audio itu diumpamakan sebagai tubuh manusia, snake cable sebagai system syaraf dan mixing console sebagai jantungnya. Mixer Sound Audio adalah sebuh peralatan sound sistem untuk mencampur dua atau lebih Channel Audio Input menjadi satu sistem Sound. A. Cara Setting Mixer Sound System Yang Baik Dan Benar Pengenalan dan fungsi tombol pemutar pada Mixer Sound System. Kondisi susunan tombol masing - masing pabrik terkadang berbeda. pada tombol-tombol pemutar dan juga conector terdapat tulisan dan skala yang berguna sebagai penuntun untuk Cara Setting Sound pada bunyi dan arah I/O koneksi antar peralatan sound sistem lainnya lewat jalur Conector. Biasanya berada dibagian paling depan pada Connector atau dibagian sisi belakang posisi lihat. Dalam input Channel ini terdapat Jek XLR Female dan Jek Phone TRS. Fungsi dan koneksinya juga sama yaitu menghubungkan input masukan dari Microphone. Kadang dalam mixer profesional terdapat jek I/O insert yang bisa menghubungkan input audio dalam jek XLR atau TRS channel input ini. Fungsi audio input dari VCD atau Keyboard, Kecuali Wireless Microphone. Namun Cara setting mixer Sound dibagian ini harus hati - hati dalam mengoperasikan input channel Jek XLR karena Gain Input untuk Memasukan di Channel Mic memiliki Range Op Amp yang hanya menangkap getaran sinyal audio tanpa penguatas - diatas 0dB Standart. Jadi untuk menancapkan Audio dari Music Keyboard di jalur koneksi ini harus mengecilkan Gain Sensitive - Paling minimal di angka 0dB meter. B. Tombol Low Cut Switch Sakelar ON/OFF, berfungsi untuk memangkas sinyal mengandung unasur nada rendah HPF = High Pass Filer bila dalam kotak terulis 100Hz berarti alat ini memfilter lalu memotong sinyal nada dibawah frekuensi 100Hz atau ada juga yang 80 Hz. Tombol Low Cut 100Hz ini berada dibawah tombol Gain. Pengguna tombol ini bisa difungsikan untuk mengurangi tekanan suara pada hembusan angin dari mulut pengguna Microphone. ada baiknya tidak menghidupkan sakelar ini pada mode music disaluran yang tercolok. C. Tombol Gain Sensitive Gain Sens Tombol ini berfungsi untuk menyesuaikan kepekaan dan kekuatan input source. Pada input yang belum atau tanpa penguatan. Misalnya dari Microphone dan Sepul Gitar posisi Gain Sensitive akan melaju ke arah kanan dalam satuan dBu. Gain Sens akan memberikan ruang penguatan yang cukup lebar pada tingkat depan pre AMP MIXER. Cara Setting Mixer Sound dalam pengaturan penguatan berupa Keyboard, VCD player atau Komputer maka harus menyetel Gain Sensitive di bawah 0 dBu untuk menghindari overload level pada penguatan akhir mixer, sehingga suara yang keluar dan didengar akan kacau Tidak HIFI bila melebihi level diatas 0dB. D. Tombol EQ High Untuk mengatur level pada kepekaan lebar frekuensi nada tinggi. Cara setting Mixer Soundpada tombol EQ high dengan memutar ke arah kanan akan memperkuat level nada tinggi. Namun usahakan untuk tidak menguatkan level ini terlalu tinggi. Karena dapat berakibat Horn Driver akan mudah rusak Over Load. Pada posisi tengah merupakan setting default yang telah dikalibrasi oleh pabrik pembuat. E. Tombol EQ Middle Berfungsi untuk mengatur kepekaan lebar frekuensi menengah. Memutar ke arah kanan akan memperkuat level nada middle. Pada posisi tengah merupakan setting default yang telah dikalibrasi oleh pabrik pembuat. F. Tombol Middle Freq Berfungsi untuk mengatur range bandwidth frekuensi middle. Pada mixer dari produk lain kadang bertulis MF artinya Middle Frequency. Knob ini bekerja saling mendukung dengan tombol knob Mid EQ. Cara setting Mixer Sound pada tombol Middle Freq dapat merasakan perubahan suara jika memutar knob MF ini. Jika tombol Mid tidak berada di posisi default tengah maka aturlah menurut selera. G. Tombol EQ Low Untuk mengatur level kepekaan lebar frekuensi rendah atau nada bass. Cara setting Mixer Sound pada tombol EQ Low dalam memutar ke arah kanan akan memperkuat level nada Low. Pada posisi arah jam 12 merupakan setting default yang telah dikalibrasi oleh pabrik pembuat. H. Tombol Level AUX 1 Send Cara setting Mixer Sound pada tombol ini bertugas untuk mengirimkan seberapa besar sinyal audio pada saluran yang bertulis Aux 1 I. Tombol Level AUX 2 Send Berfungsi mengirimkan keluaran output pada device yang diinginkan. Misalkan dapat mengirimkan efek FX eksternal atau mengirim sistem suara lain, misalkan Monitor Speaker Control. Tombol Aux ini berhubungan dengan Connector AUX pada bagian output. Memutar ke arah kanan akan memberikan sinyal output pada Jack Aux. AUX bisa difungsikan menjadi bermacam kegunaan, misalnya untuk mengirimkan sinyal ke speaker monitor sebagai control Speaker monitor. Fungsi AUX lainnya sebagai pengirim sinyal audio untuk FX suara. Dapat pula berfungsi untuk pengiriman sinyal kepada perangkat Audio yang lain Mixer yang lain. Untuk recording bisa juga melalui saluran AUX ini. J. Tombol FX Send Pengiriman Penyuaran Efek FX Send berada tak jauh dari tombol Aux dan memiliki fungsi yang mirip dengan tombol AUX. Tombol ini berguna untuk mengirimkan level sinyal untuk menampilkan tinggi dan rendahnya suara effek FX internal di Mixer ini. Dapat membesarkan atau mengecilkan kepekaan DRY atau WET pada sistim master Mixer. K. Tombol Saklar PFL Pre Fade Listening Berfungi untuk mengetahui posisi channel yang mendapat informasi bunyi yang aktif saat terdengar di speaker. Biasanya PFL akan terkoneksi ke display LED atau Phone Output di Headphone. Pada sebagian mixer nama PFL kadang ditulis dengan SOLO’. L. Tombol Pan Panpot Tombol Panpot sama dengan fungsi Balance, yaitu untuk menyetel ke arah mana suara akan ditempatkan, apakah di posisi Left kiri atau Right kanan. Kontrol ini akan mengatur besarnya sinyal saluran melewati Mix jalur kiri dan kanan. Ini memungkinkan untuk menggeser sumber suara pada posisi stereo. Bila kontrol diputar penuh ke kiri atau kanan maka output gain sinyal akan melewati pada bagian kanan atau kiri saja. M. Tombol Saklar SUB/ MAIN Berfungsi untuk menempatkan ke arah mana output suara akan di distribusikan. Arah ke MAIN untuk jalur Amplifier Speaker utama atau ke SUB Amplifier Speaker. Bisa jadi SUB Out speaker difungsikan sebagai Monitor speaker. N. Tombol Channel Level Control Volume Cannel Berfungsi untuk membesarkan dan mengecilkan audio level pada channel. Tombol pada mixer console profesional biasanya berbentuk volume geser slider yang di dalamnya menggunakan komponen elektronik berupa potensiometer geser variable resistor geser. O. Tombol Main Master Level Control Tombol MAIN Master ini MAIN MIX berfungsi untuk membesarkan dan mengecilkan keseluruhan suara dari seluruh pencampuran chanel yang aktif yang terhubung ke Main Output Speaker. Main output akan terhubung ke amplifier dan ke speaker yang terpasang pada perangkat sound system. Main Mix pada mixer berfungsi sebagai pencampur atau penjumlah seluruh channel yang ada pada Mixer Consule. Dalam Volume Level Main Mix ini terdapat skala ∞, -30, -20, -10, 0, 3, 6, 10 dB skala tergantung produk. Ada baiknya menempatkan slider geser ini pada posisi 0 dB untuk mendapatkan suara yang standar dan aman pada speaker. P. LED Displaying Meter Indicator Berfungsi untuk menunjukkan posisi kekuatan sinyal suara baik pada posisi Master MAIN Output secara keseluruhan. Bisa juga melihat intensitas audio channel secara alami saat menekan tombol PFL, displaying ini pada satuan dBu. Mohon diperhatikan bahwa saat lampu menyala warna kuning atau merah maka kekuatan sinyal akan memberikan desakan input yang berlebihan pada Power Amplifier yang nantinya akan berakibat kurang baik pada Speaker. LED display indicator ini seperti “mendengar dengan mata” yang sangat berperan dalam cara setting sound system. Q. PHONE Jek Jack Phones atau Headphones berfungsi untuk menancapkan perangkat Headphone bisa juga handset pada telinga. Untuk membesarkan dan mengecilkan suara pada Headphone dapat diatur melalui Volume yang bertuliskan Phone Level atau Phone Vol volume yang terdekat dengan jack tersebut. Bila memakai headset mungil mungkin harus ada jack cover kombinasi untuk mencocokkan dengan female Jack yang ada di Mixer. Headphone yang dipakai nantinya akan berfungsi untuk memantau kadar level suara, nada atau frekuensi bunyi yang lebih detail pada pendengaran Dapat juga memantau channel input yang sedang aktif dengan menekan fungsi tombol FPL. Bila memasang banyak input pada mixer, misalnya mikrofon, lalu ada pembicara atau penyanyi pada salah satu mikrofon sedangkan suaranya perlu untuk dibesarkan, namun kita terkadang bingung dimana posisi channel mikrofon yang dipegangnya berada, maka fungsi headphone sangat membantu kondisi ini dengan cara tekan tombol PFL masing-masing channel sampai didapati suara pada phone di telinga. R. Jack Rec Output Berfungsi untuk menyalurkan sinyal pada peralatan rekam. Alat perekam bisa berupa tape corder dengan cara menekan tombol Rec pada Player recording. Pada era modern penggunaan recording sudah menggunakan komputer atau laptop. Proses rekaman dengan menggunakan program aplikasi untuk pengetahuan khusus dalam menerapakan recording menggunan Rec out, harus memahami ratio faktor penguatan Gain dalam satuan dB. Perbandingan output yang terlalu tinggi berakibat overload pada hasil rekaman. S. Jek Insert Jack Insert berada di bawah Jack Line In. Fungsinya untuk mengirimkan sinyal pada peralatan tertentu misalnya Compressor dan Limitter dan kemudian menerima kembali hasil olahan sinyal tersebut hanya pada channel yang ditancapkan saja. Jack yang digunakan adalah TRS Jack dengan Unbalance. Perlu pengetahuan khusus dalam menginstalasi bagian ini.
Mixer merupakan sebuah alat untuk mengatur sound dari suara vokal sampai dengan peralatan musik. Untuk pengaturan setting mixer sendiri cukup mudah, apabila kita sudah mengenal beberapa komponen yang ada pada mixer itu sendiri. Setiap type mixer juga berbeda, jadi jangan merasa kaget kalau menjumpai mixer dengan berbagai macam. Untuk jaman canggih sekarang ini sudah bisa mengatur suara sound dengan menggunakan perangkat komputer dan smartphone. Di artikel ini akan membahas mengenai cara setting mixer sound untuk dapat menghasilkan suara yang bagus. Sebelum melakukan ke tahap pengaturan, maka terlebih dahulu harus mengetahui/mengenal setiap komponen yang ada pada perangkat mixer. Jika sudah mengetahui apa saja fungsinya maka nanti akan dengan mudah bisa mengatur sendiri suara yang akan keluar seperti apa agar terdengar natural nan alami. Selain suara dari vokal dan alat musik Mixer Sound-Mixing console juga menerima suara dari microfon, CD player, tape deck, atau DAT. Dengan begitu anda bisa mengatur suara yang keluar dengan mudah. Tombol yang ada di papan Mixer cukup banyak jadi jangan coba coba mengaturnya jika tidak mengenal itu fungsinya untuk apa. 1. Input Channel Jack Posisi terletak di paling atas mixer untuk input dari microphone atau alat musik. Untuk sebuah peralatan seperti keyboard pada jalur ini harus mengecilkan Gain Sensitive minimal di angka 0dB Meter. Pada input Channel ada dua jenis yaitu Jack XLR Female dan Jack Phone TRS yang fungsinya sama saja. 2. Tombol LOW Cut Switch Tombol ini adalah sebuah saklar on/off untuk memangkas Nada rendah atau biasa disebut dengan nama HPF High Pass Filter. Tombol ini memiliki fungsi untuk menekan adanya suara dari hembusan angin atau hembusan dari mulut orang di microphone. Sebagai saran tidak usah menghidupkan sklar ini ketika pada saluran musik yang dicolok. 3. Tombol Gain Sensitive Gain Sens Tombol ini memiliki fungsi untuk membantu menguatkan kepekaan input source. Untuk memperbesar hanya cukup memutarnya ke arah kanan dan untuk mengecilkan adalah sebaliknya. Dengan begitu nanti Gain Sens akan memberikan suatu ruang penguatan yang luas pada tingkat depan Pre Amp Mixer. Untuk VCD Player disarankan menyetel Gain Sensitive di bawah 0dBu untuk menghindari terjadinya overload level. EQ High, Tombol EQ Middle, Tombol Middle Freq, Tombol EQ Low Silahkan atur besar kecilnya untuk setiap tombol ini karena untuk vokal terkadang berbeda beda pengaturannya. Kepekaan telinga untuk mendengar sangat dibutuhkan supaya dapat mengatur suaranya dengan baik. Untuk suara vokal Pria dan Wanita sangat berbeda jadi usahakan suara keluar sama seperti aslinya. 5. Tombol Channel Level Control Volume Cannel Ini memiliki fungsi membesarkan dan mengecilkan audio level pada channel. Biasanya tombol pada perangkat mixer profesional berbentuk volume geser slider. Silahkan gunakan tombol ini jika suara terlalu besar atau terlalu kecil dengan menggesernya naik dan turun. 6. Tombol Main Master Level Control Tombol master main level control ini berfungsi sebagai memperbesar atau memperkecil volume secara keseluruhan. Terdapat dua tombol volume untuk posisi salon kanan dan kiri, jadi di usahakan kedua tombol ini harus seimbang saat mengeluarkan suara. Agar imbang adalah anda mendengarkannya di tenggah dan jauh kedepan supaya suara dapat terdengan secara keseluruhan. Demikianlah informasi terkait Cara Setting Mixer Sound yang benar dan mudah agar bisa mendapatkan hasil maksimal.
Os mixers podem oferecer uma grande ajuda na cozinha, mas se não bem utilizado, podem trazer muita bagunça! Vários detalhes afetam a performance e o resultado. Então decidimos trazer algumas boas práticas com este tipo de produto, para facilitar suas receitas e para que tenha os melhores nossas dicas em 10 tópicos, para passarmos uma a uma com detalhes e tornar a leitura mais dinâmica. Mas já começamos com uma dica bônus aqui em cima há um vídeo que você pode assistir junto com sua leitura, tornando a experiência mais visual ; 1 - EmpunhaduraUsualmente as pessoas seguram os mixers de duas maneiras, utilizando o dedo indicador para apertar o botão de funcionamento ou usando o dedo polegar. Não há regra aqui, vai mesmo do que é mais confortável para você. O que pode ser prejudicial para uma boa manipulação é a espessura da empunhadura. Quanto mais grossa, mais difícil segurar, e menos força nos dedos para pressionar os botãoões. Por exemplo o modelo da Agratto, que é mais simples, acaba sendo mais fácil de utilizar que o da Oster, por ter um diâmetro de empunhadura menor. Normalmente empunhaduras mais grossas são mais práticas de serem apertadas com o dedão, por ser o dedo da mão com mais força. 2 - VelocidadesÉ comum que nos mixers não tenha muitas opções de velocidade, como é o caso do mixer da Agratto e o da Cadence, ambos já avaliados aqui na Harpyja. É válido procurar por algo que ofereça mais opções, tendo mais flexibilidade de trabalhar. O Oster por exemplo, apresenta um seletor de velocidade, com 18 níveis de velocidades, mas ainda assim, em sua velocidade mais baixa continua sendo muito forte, podendo causar transbordamentos e perda de seja, velocidade é importante, mas vale conferir as avaliações da Harpyja para garantir que elas estão realmente contribuindo no - ManipulaçãoFalando em perda de controle, entramos no detalhe de como manipular este produto. O segredo aqui é a altura que você trabalhará com a haste dentro da jarra. O correto é não colocar o produto no fundo da jarra, pois isso não cria um bom vortex redemoinho criado pelo movimentos das lâminas, incapacitando os alimentos de chegarem até as prática que traz baixa performance é manter a altura muito perto do topo, não causando uma boa movimentação da água, tornando o meio da jarra o melhor ponto para se manter o mixer. Pode ser um pouco complicado no começo, pois a tendência do vortex e da força das lâminas é puxar sua mão para baixo, então exige certo equilíbrio entre o fundo e o topo, mantendo-se firme. Segue abaixo um comparativo das três posições4 - SegurançaSim, os mixers são perigosos! É preciso ter atenção e cuidado redobrados durante a utilização deste produto, pois um pequeno descuido pode trazer complicações. As lâminas ficam a todo momento expostas, e como muitas vezes ficam pedaços de alimentos presos na base da haste, onde se encontram as lâminas, é importante sempre retirar o cabo de alimentação da tomada, ou remover a haste do motor, antes de qualquer aproximação das lâminas. O que torna o produto ainda mais perigoso, é o fato dos botões de funcionamento estarem a todo momento próximo aos nossos dedos, então é melhor tirar da tomada e manter os dedos longe deste bom conselho é bater a haste dentro da jarra para que esses alimentos se soltem por conta. 5 - HastesHaste de plástico e de inox. Ambos os materiais possuem seus pontos fortes e fracos. A haste de inox por um lado é mais higiênica e pode trabalhar com altas temperaturas, como por exemplo, no preparo de sopas. Mas por outro lado, a borda de proteção das lâminas é bem afiada, podendo danificar o recipiente que você estiver trabalhando, como uma panela ou uma jarra. Caso deseje só trabalhar com alimentos frios, até dá para buscar uma haste de plástico, mas pela flexibilidade e higiêne, vale investir um pouco e pegar algo com uma haste de - SomNeste quesito há diversos pontos que podem causar variações de resultado. Quando está ligado em vazio, o som produzido é x. Quando colocado dentro da jarra é um som y, e quando adicionado ingredientes é z. Dependendo do estilo de sua bancada da cozinha, os som pode ser amplificado pela bancada. A dica para redução do som é utilizar uma jarra com borracha embaixo, ou adicionar um pano embaixo para abafar o barulho. O resultado é imediato e eficaz. Você pode ouvir o resultado em no video no topo do - Volume da JarraBusquem a jarra mais funda possível para trabalhar, pois quando a turbulência é criada, fica difícil de manusear os ingredientes, sendo essa a melhor forma de conseguir uma boa performance do produto. 8 - BotõesFique atento no estilo de botões que o produto oferece. Os mixers trabalham normalmente apenas com a função Pulsar, então é necessário ficar segurando o botão a todo momento que desejar o produto em funcionamento. Se esse botão for difícil de apertar, pode cansar seu dedo e atingir resultados inferiores por conta disso. A Oster por exemplo fez um design emborrachado muito atrativo para seus botões, mas consequentemente, muito fundo para acionar, sendo necessário mais força para manter o produto ligado. 9 - Outras funcionalidadesAgora se você prefere um produto mais completo, que tenha várias funções, vale a pena dar uma olhada em modelos que acompanham diversos equipamentos que podem ser acoplados em seu motor principal, como fouet, processador e faca elétrica. Grande parte das marcas tem versões mais completas. Dois já testados aqui são o Oster e o - PotênciaModelos mais simples como o da Agratto e Cadence, possuem em torno de 170 a 200W de potência, mas para produtos com mais funcionalidades, que exige um tempo maior de trabalho, como o caso do fouet para bater claras ou massas leves, é adequado que o produto tenha uma potência maior, pelo menos acima de aí, depois dessas dicas, qual seria o melhor mixer para você? Comente aqui embaixo e vamos bater um papo Até já! Avalie este texto Compartilhe este material
cara menyetel mixer yang baik